Rabu, 22 Desember 2010

Gayus dan Kolusi Pajak

Gayus Halomoan Tambunan memang luar biasa. Statusnya sebagai Pegawai negeri Sipil (PNS) yang "masih" golongan III A, tidak menghalanginya memiliki kekayaan berupa rekening hingga Rp 25 miliar.

Tak hanya rekening, rumah mewah senilai miliaran rupiah di Kompleks Perumahan Mewah di Kelapa Gading-Jakarta Timur, juga dimilikinya. Belum lagi sejumlah mobil seperti Toyota Alphard, Fortuner, Honda Jazz dan Ford Everest dimiliki dan dipakai secara bergantian. Sang istripun kerap menggunakan Mercedez Benz jika berkantor di gedung DPRD DKI Jakarta.

Ditilik dari posisinya sebagai penelaah keberatan dan banding wajib pajak pada Direktorat Jenderal Pajak, bisa dipahami dan dimungkinkan bagi Gayus untuk memperoleh kekayaan dengan cara seperti yang saat ini disangkakan dan telah diakuinya kepada Satgas anti mafia hukum, yaitu sebagai "markus" (makelar kasus) spesialis pajak.

"Modus yang saya lakukan itu biasa. Dan masih banyak orang-orang yang lainnya disini (kantor Pajak, red)," kata Gayus Tambunan seperti ditirukan anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa.

Menurut Mas Ota (panggilan akrab Mas Achmad), pengakuan itu disampaikan Gayus Tambunan sebelum terbang ke Singapura. Mereka yang melakukan modus sejenis di Kantor Pajak itu lebih dari satu orang. Secara rinci kepada Satgas, gayus mengakui, lebih kurang ada 10 pegawai sekantornya yang melakukan pekejaan ekstra sebagai "markus".

Perihal ulah Gayus ini, Dirjen Pajak Mochammad Tjiptardjo mengakui, Gayus tidak sendirian dalam menjalankan perannya sebagai "markus" pajak. Karena itu pihak Direktorat Jenderal Pajak akan terus memeriksa kasusnya termasuk jika ada Gayus-Gayus lainnya.

Sontak pengakuan ini membuat Kita kaget. Bagaimana tidak, usaha pemerintah untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan PNS melalui Remunerasi dan reformasi perpajakan, ternyata belum mampu mencegah praktik-praktik korupsi dan kolusi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan geram dengan kasus ini. Kepada wartawan Menkeu menyatakan, kasus Gayus Tambunan terjadi bukan karena kurang besarnya gaji (remunerasi) pegawai pajak. Gayus 'menyimpang' lebih dikarenakan kelainan mental. Keserakahan, mungkin itu penyakit mental yang dimaksud Menkeu.

Kasus Gayus inipun merembet ke instansi hukum, lembaga yang seharusnya yang seharusnya menjadi penegak hukum diduga ikut bermain dalam kasus ini.

Sengatan mantan Kabareskrim Komjen Polisi Susno Duadji, terkait dengan kasus Gayus membuat tiga intansi penegak hukum (kejaksaan, kepolisian, Mahkamah Agung) dan direktorat jenderal Pajak melakukan pembenahan internal.

Tetapi apakah seperti itu yang diinginkan, setelah kejadian baru muncul kesadaran. Praktek kolusi antara pegawai pajak dan wajib pajak bukanlah hal yang baru di negeri ini. 

Masyarakatpun marah, tapi seolah tak punya daya. Mereka yang kesal dengan ulah pegawai pajak ini akhirnya hanya bisa mengancam tidak akan membayar pajak dengan berhimpun dalam facebooker.

Masyarakat menunggu kelanjutannya. Harus ada penindakan dan pembenahan internal yang transparan dan bukan menutupi kasus itu sendiri.

Peran Satgas Anti Mafia Hukum dan KPK untuk mengungkap kasus ini secara tuntas dan transparan juga dinantikan masyarakat yang sudah bosan dengan segala bentuk rekayasa atau bentuk-bentuk pengalihan kasus lainnya. Akankah makelar kasus perpajakan ini dituntaskan?

Kasus Penculikan Anak dibawah Umur

Maraknya pemberitaan Kasus penculikan anak dibawah umur masih saja terjadi. disusul dengan isu penculikan melalui SMS berantai yang menggiring masyarakat berbuat bringas, anarkis hingga menghakimi orang-orang yang dicurigai penculik lalu dikeroyok hingga meninggal.
Aksi ini bermula dari isu penculikan anak dengan motif pengambilan organ tubuh yang berkembang lewat pesan singkat (SMS), surat elektronik hingga selebaran yang ditempelkan oleh orang tak bertanggung jawab. menghadapi situasi yang seperti ini, masyarakat di himbau agar tidak cepat terprovokasi oleh isu tersebut.
berikut ini tips untuk menghindari maraknya kasus penculikan, semoga dapat sedikit membantu.
hendaknya kita lebih memperhatikan lingkungan sekitar kita, memperhatikan anak – anak kita dengan lebih baik. semoga hal itu bisa mengurangi peluang terjadinya penculikan.
jika terpaksa harus meninggalkan rumah, hendaknya kita mempercayakan atau menitipkan anak kepada anggota keluarga atau bisa juga kepada orang terdekat. Khususnya kepada orang rumah, seperti nenek, tante, atau juga pembantu.

Hasil-hasil Pertandingan Liga Champions

VIVAnews - Matchday 4 Liga Champions telah dimulai. Hari Selasa, 2 November 2010, 16 tim saling berhadapan di empat grup yang berbeda.

Di Grup A, Tottenham Hotspur mencetak hasil gemilang di White Hart Lane. Mereka mengalahkan juara bertahan Inter Milan dengan skor 3-1. Gol-gol Spurs dicetak oleh Rafael Van der Vaart (18), Peter Crouch (61) dan Roman Pavlyuchenko (89). Inter hanya bisa mencetak satu gol lewat Samuel Eto'o (80).

Pada partai Grup A lainnya, Twente Enschede sukses memetik poin penuh di kandang Werder Bremen. Twente menang 2-0 berkat gol-gol Nacer Chadli (81) dan Luuk de Jong (84).

Sementara itu Benfica menang 4-3 atas Lyon di Grup B. Benfica unggul dulu 4-0 lewat gol Alan Kardec (20), Fábio Coentrão (32 dan 67) serta Javi Garcia (42). Lyon mampu merespon namun terlambat. Tiga gol yang masing-masing dicetak Yoann Gourcuff (74), Bafetimbi Gomis (85) dan Dejan Lovren (90) tak cukup menghindarkan mereka dari kekalahan.

Pada partai lainnya, Hapoel Tel Aviv bermain imbang 0-0 melawan Schalke.

Manchester United di Grup C menunjukkan kekuatannya di kandang Bursaspor. The Red Devils menang 3-0 lewat gol Darren Fletcher (48), Gabriel Obertan (73) dan Bebe (77). Valencia juga menang 3-0 atas tamunya Rangers. Gol tuan rumah dicetak Roberto Soldado menit 33 dan 71 serta satu gol lagi dicetak Alberto Costa.

Di Grup D sedikit membosankan. Dua partai di grup ini berakhir imbang.

Rubin Kazan mein tanpa gol melawan tamunya Panathinaikos. Sedangkan FC Copenhagen main imbang 1-1 dengan Barcelona. Gol Barca dicetak Lionel Messi (31) sebelum dibalas oleh Domingues De Souza Claudemir satu menit kemudian.

Ini Kronologi Letusan Gunung Merapi

VIVAnews -- Gunung Merapi akhirnya meletus Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat.

Belasan orang menjadi korban, termasuk rekan kami, redaktur VIVAnews, Yuniawan Nugroho yang kembali naik ke atas gunung demi membujuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan turun. Editor senior ini memang sudah lama mengenal Mbah Maridjan. Jelang letusan Merapi tahun 2006, Wawan juga bersama Mbah Maridjan di rumahnya.

Seperti diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Merapi memasuki fase erupsi sejak Selasa sore.

Berikut kronologis letusan Gunung Merapi yang terjadi Selasa sore hingga menjelang malam.
1. Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2. Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4 menit
3. Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit
4. Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit
5. Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2 menit
6. Pukul 17.42 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari      Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8. Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara     dentuman
9. Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit
10. Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12. Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
13. Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Status Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal manjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010. Pada 21 Oktober 2010 status Merapi menjadi Siaga, dan kemudian Awas, terhitung sejak 25 Oktober 2010.
• VIVAnews

Rebutlah Sejarah Baru Piala AFF, Indonesia!

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejarah baru bakal tercipta di pentas sepak bola se-ASEAN, Piala AFF. Juara baru bakal muncul, bisa Indonesia, bisa juga Malaysia.
Kedua negara ini bertemu di final setelah sebelumnya saling tarung pada babak penyisihan Grup A. Selain itu, kedua negara itu belum pernah juara. Dengan demikian, ini akan menjadi partai panas karena keduanya sama-sama ingin mengukir sejarah.
Indonesia lebih diunggulkan karena mampu menghajar Malaysia 5-1 pada penyisihan grup. Namun, bukan berarti langkah Indonesia bakal ringan di final yang akan digelar pada 26 dan 29 Desember nanti.
Namun, Indonesia lebih diuntungkan. Sebab, Firman Utina dkk lebih dulu bertandang ke kandang Malaysia. Biasanya, ini lebih menyulitkan tim yang menjadi tuan rumah lebih dulu.
Pada leg pertama, 26 Desember, Malaysia harus menang dengan gol sebanyak mungkin. Dengan demikian, pada leg kedua mereka bisa mengurangi tekanan.
Namun, keharusan gol banyak itu juga sebuah beban berat yang justru akan menjadi tekanan psikologis buat tuan rumah. Indonesia sudah selayaknya memanfaatkan situasi ini dengan tetap bermain tenang dan solid seperti sebelumnya. Setidaknya, kita jangan sampai kalah di kandang Malaysia sehingga Indonesia bisa lebih leluasa pada leg kedua.
Hal itu sudah terbukti ketika dukungan ribuan penonton tak membuat Firman Utina tertekan. Sebaliknya, semangat "Garuda" terpompa. Kondisi ini berbeda dengan timnas sebelumnya yang kadang justru terbebani ketika mendapat dukungan penuh.
Contohnya, pada Piala Tiger (sekarang Piala AFF) 2004. Indonesia malah kalah di kandang. Beruntung, Indonesia akhirnya membalas di kandang Malaysia dengan kemenangan 4-1 dan lolos ke final.
Secara kualitas, Indonesia sudah membuktikan bahwa mereka lebih baik dari Malaysia. Mentalnya juga demikian. Saat tertinggal 0-1 oleh Malaysia dalam penyisihan grup, mental Indonesia tak jatuh. Sebaliknya, "Garuda" marah dan membalas lima gol hingga menang 5-1. Kemenangan yang tak hanya membuktikan kekuatan mental Indonesia, tapi juga kualitas yang lebih baik.
Kini, Firman Utina tinggal meningkatkan kualitas dan kekuatan mentalnya demi mencetak sejarah baru. Namun, tak seharusnya pula Indonesia meremehkan Malaysia.